Menulis Laporan Ilmiah

0 Comments
                               BAHASA INDONESIA 2
MENULIS LAPORAN ILMIAH



Disusun oleh:
Kelompok 7 (2IA01)

                        ALFONSIUS KRISNANDA                                    50414827       
                        ANNISA LARASATI ARIFIANTI             51414380
                        FAJAR SUKMA                                            53414886
                        RADITYA ABDURRAFI                             58414723


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai pokok bahasan Menulis Laporan Ilmiah dengan sub pokok bahasan yaitu macam-macam lapoan ilmiah, ciri-ciri laporan ilmiah dan persyaratan bagi pembuat laporan. Makalah ini merupakan tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia 2 jurusan Teknik Informatika di Universitas Gunadarma.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ariyanto selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2 dikelas 2IA01. Kami sebagai penyusun makalah ini juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya.
Pada akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran positif yang bersifat membangun mengenai materi dan cara penyajian yang disajikan dalam makalah ini guna memperbaiki mutu makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk kita semua. Amin.




Depok, 16 April 2016
      
                                                                                                                                    Penyusun




DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
Bab II: Landasan Teori
2.1 Pengertian Laporan 3
2.2 Macam-Macam Laporan 3
2.3 Ciri-Ciri Laporan 4
Bab III: Pembahasan
3.1 Pengertian Laporan Ilmiah 5
3.2 Macam Laporan Ilmiah 6
3.3 Ciri-Ciri Laporan Ilmiah 9
3.4 Persyaratan bagi Pembuat Laporan 10
Bab IV: Penutup
4.1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13
Daftar Pustaka 14


BAB I
PENDAHULUAN


  1.1            Latar Belakang
Pengertian laporan adalah suatu bentuk penyajian data yang didasarkan pada fakta-fakta yang didapat dari hasil kegiatan ataupun sebuah peristiwa, yang dibebankan kepada pihak pelapor .
Tujuan dari penulisan laporan adalah untuk menyampaikan hasil dari kegiatan atau peristiwa tersebut dari pihak pelapor ke pihak lain, atau suatu badan tertentu. Dari pengertian singkat tersebut kita dapat mengerti apa yang dimaksud dengan laporan tersebut.
Laporan ini sangat berguna untuk berbagai pihak ,dalam hal menyampaikan hasil suatu kegiatan dan lain sebagainya, maka dari itu banyak yang harus dipelajari mengenai laporan , khususnya untuk masyarakat awam yang belum mengetahui  berbagai hal tentang laporan, baik itu cara penulisan laporan, macam-macam laporan, ciri-ciri laporan, dan persyaratan untuk menuliskan laporan.
Dari latar belakang inilah  kita menarik beberapa hal untuk dijadikan sebagai rumusan masalah, selain dari itu, penyelesaian atau solusi mengenai rumusan permasalahan tersebut dapat diperoleh di dalam makalah ini.

  1.2            Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasalahan yang bisa diangkat:
1.      Apa yang dimaksud dengan laporan ilmiah?
2.      Apa sajakah macam dan ciri-ciri laporan ilmiah?
3.      Apa saja persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah?

  1.3            Tujuan Penulisan
            Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memahami cara penulisan laporan ilmiah.

  1.4            Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1.      Mahasiswa dapat memahami macam dan ciri-ciri laporan ilmiah.
2.      Mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan sebuah laporan ilmiah.


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       Pengertian Laporan
 Laporan   ialah   suatu   wahana   penyampaian   berita,   informasi,   pengetahuan,   ataugagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapatberbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,pengamatan   ataupun   peninjauan,   maka   laporan   ini   termasuk   jenis   karangan   ilmiah.Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalahilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

2.2       Macam-Macam Laporan
Laporan terdiri dari 2 macam, yaitu:
1. Laporan Ilmiah 
Laporan   Ilmiah   adalah   laporan   yang   disusun   melalui   tahapan   berdasarkan   teoritertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan.
2. Laporan Teknis 
Laporan   tentang   hal   teknis   penyelenggaraan   kegiatan   suatu   badan   atau instansi. Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu. Data obyektif dalam laporan   teknis   itu   juga   mengandung   sifat   ilmiah, tetapi   segi   kepraktisannya   lebih menonjol. Sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan, dari si pelapor (perseorangan, tim, badan, atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan.
Macam-macam laporan menurut bentuknya :
- Laporan berbentuk formulir
- Laporan berbentuk surat
- Laporan berbentuk naskah
- Laporan berbentuk buku
- Laporan berbentuk memorandum (memo)

2.3  Ciri - Ciri Laporan
            Secara umum, laporan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
             a. Ringkas
            Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal pokok secara ringkas yang berhubungan   dengan   tugasnya   sehingga   penerima   laporan   segera   mengetahui permasalahannya.
            b. Lengkap
            Laporan akan semakin sempurna jika dilengkapi dengan sumber kepustakaan.
            c. Logis
                        Laporan dianggap logis jika keterangan yang diberikan dapat           ditelusuri alasan-alasanyang masuk akal.
            d. Sistematis
Laporan dianggap sistematis jika disusun secara berurutan dan saling berhubungan.



BAB III
PEMBAHASAN


3.1       Pengertian Laporan Ilmiah
Yang dimaksud dengan laporan ilmiah ialah pemecahan suatu problem atau jawaban suatu pertanyaan, yang didukung oleh fakta yang diperoleh dari atau yang dibuktikan benarnya oleh penulisnya. Laporan itu adalah bentuk prosa ilmiah yang dikembangkan untuk keperluan sain, kria, dan usaha, dan biasanya ditulis atas permintaan, perintah atau jasa komisi, walaupun kadang-kadang laporan itu diterbitkan atas kehendak dan biaya penulisnya sendiri.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah :
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur,
alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).
5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

3.2       Macam Laporan Ilmiah
Informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam, yaitu: mungkin menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau sudah selesai; mungkin menyangkut hasil hasil uji atau analisis suatu varietas benda; mungkin menyajikan hasil penelitian atau penyelidikan. Karena besarnya jumlah variasi laporan, yang sifat-sifatnya tidak menentu, maka tidak mungkin diadakan klasifikasi, namun beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan itu sebagai berikut:
1.    Laporan periodis - diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2.    Laporan kemajuan - diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti: pembangunan bendungan, proyek penelitian.
3.    Laporan hasil uji - diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti: kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4.    Laporan rekomendasi - diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya, contoh: laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasehat cara menaikkan efisiensinya.
5.    Laporan penelitian - diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya.
Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Selain macam-macam laporan ilmiah, terdapat pula jenis-jenis dari laporan ilmiah itu sendiri Jenis-jenis dari laporan ilmiah itu sendiri terdapat empat jenis laporan ilmiah, yaitu laporan lebgkap atau monograf, artikel penelitian, laporan sumir (summary report), dan laporan untuk administrator serta pembuat kebijakan (policy maker).
1. Laporan Lengkap (monograf)
Beberapa hal berikut yang perlu diperhatikan, jika laporan penelitian dibuat dalam bentuk monograf.
a. Laporan harus berisi proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua tekhnik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian tersebut.
b. Teknik penulisan harus sesuai dengan kelompok target dari sang peneliti.
c. Laporan ilmiah juga harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi disetiap tingkatan analisis
d. Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada hubungannya langsung dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan janganlah penemuan itu dibuang dengan serta merta. Ada kemungkinan hasil penemuan atau pengalaman tersebut dapat merupakan kunci bagi penulis lain dalam memberikan makna pada penelitian lain dibelakang hari.
e. Peneliti juga harus menyampaikan kegagalan yang yang dialaminya, disamping sukses yang diperoleh.
f. Laporan ilmiah harus di bagi dalm bab-bab, bagian-bagian, sub-sub bagian denagn judul-judul yang padat, sehingga pembaca dapat memilih materi yang relevan baginya dengan mudah.
2. Artikel Ilmiah
Laporan dalam bentuk artikel ilmiah adalah perasaan dari laporan lengkap (monograf). Laporan dalam bentuk artikel ilmiah adalah laporan tentang salah satu dari aspek-aspek yang terdapat dalam laporan lengkap. Laporan dalam bentuk artikel harus difokuskan pada masalah penelitian tunggal yang objektif, sehingga lampiran, kata pengantar, dan daftar isi tidak dimasukkan dalm laporan.
Laporan dalam bentuk artikel ilmiah perlu berisi disain penelitian, prosecing data, dan analisis dalam bentuk yang lebih diperpendek dan dipadatkan. Tabel-tabel juga perlu dipadatkan. Yang terpenting dalam membuat laporan untuk dijadikan sebuah artikel ilmiah adalah memanfaatkan informasi tentang materi-materi menjadi terpadu dan relevan. Laporan dalam bentuk artikel juga ilmiah juga memrlukan abstrak, yang berisi 200-300 kata.
3. Laporan Ringkas (summary report)
Summary report merupakan penulisan ulang kembali tentang artikel-artikel yang sudah diterbitkan ataupun studi-studi yang berkenaan dengan masyarakat dan ditulis dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti.
4. Laporan untuk Administrator dan Pembuat Kebijakan
Laporan yang ditujukan kepada administrator dan pembuat kebijakan harus mempunyai bentuk tersendiri. Laporan yang dibuat tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena administrator dan pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demekian, Yang diperlukan dalam laporan tersebut adalah penjelasan serta diagnosis terhadap maslah yang diperlukan.
Laporan untuk administrator dan pembuat keputusan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka. Krena itu, istilah-istilah teknis, jika digunakan, haruslah istilah teknis yang sesuai dengan penerapan dilapangan.

3.3       Ciri-Ciri Laporan Ilmiah
Mengingat tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek sebagai berikut:
1.      Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalnya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2.      Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang teridiri dari: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan seringj uga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri dari judul pokok dan nomor-nomor, dengan perlengapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal
3.      Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan maka kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas buti spesifik. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi maka pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertantangan satu dengan lainnya maka pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4.      Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “asal Bapak senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5.      Judul, sub-judul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.

3.4       Persyaratan bagi Pembuat Laporan
Pada galipnya persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu sama seperti yang bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu:
1.                Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali perngetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2.                Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya.
Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, maka ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang menyakinkan tidak boleh dibuang.
3.                Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
4.                Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subyek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasar uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesama-rataan berdasar beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
5.                Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6.                Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan dan bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
Prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan; ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga mental pembacanya. Laporan ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari segala sesuatunya terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan ilmiah. Selain itu ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah, diantaranya:


1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.

2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.

3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.

4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.

5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.


BAB IV
PENUTUP


4.1              Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan diatas, kami dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Dalam menulis laporan ilmiah, harus diperhatikan secara detail
2. Laporan ilmiah mempunyai banyak macam dan jenisnya, disesuaikan dengan tujuan penggunaan dari laporan ilmiah itu sendiri.
3. Untuk membuat suatu laporan ilmiah penulis harus memenuhi persyaratan yang berlaku agar dapat membuat laporan ilmiah yang baik dan benar.

4.2              Saran
Diharapkan dari penulisan makalah ini pembaca dapat menulis laporan ilmiah yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, memperhatikan tata cara atau ciri-ciri dari penulisan laporan ilmiah yang benar serta sumber yang digunakan sesuai dengan fakta.


DAFTAR PUSTAKA


Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.

Arifin, E Zaenal. 1993. Bahasa yang Lugas dalam Laporan Teknis. Jakarta: Akademika Pressindo.







You may also like

No comments: